Mengenal Talaqqi Lebih Dekat

Sering dengar tentang istilah Talaqqi, tetapi belum mengenalnya? Mari mengenal talaqqi lebih dekat. Lanjutkan baca artikel ini. Talaqqi merupakan proses belajar Al-Qur’an klasik yang masih terbukti efektif guna tercapainya target belajar siswa. Metode ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw., pada saat itu Nabi bertalaqqi kepada Malaikat jibril As ketika wahyu pertama diturunkan.

Wahyu pertama yaitu surat Al-Alaq dari ayat 1 sampai 5 diturunkan di Goa Hira tempat dimana Rasulullah Shallalhu alaihi wasallam juga pernah diselamatkan dari kejaran pasukan kafir Quraisy. Pada proses penerimaan wahyu pertama ini ketika itu terjadi pada tanggal 610 M di bulan Ramadhan, Malaikat Jibril datang menampakan diri sebagai manusia tinggi besar datang kemudian duduk dan mendekatkan lututnya kepada Nabi kemudian memeluknya dengan erat dan memerintahkan kepada Nabi untuk membaca surat Al-Alaq ayat 1.

“ Iqro, “ kata Malaikat JIbril kemudian Nabi menjawab.

“Ma Ana Bi qori (aku tidak bias membaca), “ ujar Nabi.

Hingga sampai yang ketiga kalinya Nabi mampu membaca  surat Al-Alaq tadi. Begitulah proses penurunan wahyu pertama surat Al-Alaq diturunkan.

Setelah beberapa orang di zaman itu masuk Islam yang kemudian disebut shahabat, yang dimulai dari masuk islamnya Abu Bakar, Umar dan lainnya, meluasnya dakwah islam di jazirah Arab, maka proses kegiatan Talaqqi inipun berlanjut dari Nabi dteruskan ke shahabat hingga Salafusshalih.

Ayat demi ayat, surat demi surat mereka setorkan ke baginda Nabi dan terbentuklah generasi ulama yang hafidz Al-Qur’an pada saat itu. Sebut saja Abdullah bin Mas’ud yang indah dan kuat hafalannya. Begitulah proses Talaqqi ini dilakukan dari generasi ke generasi .

Lantas, apa itu Talaqqi?

Talaaqi berasal dari kata bahasa Arab yang artinya bertemu langsung dimana siswa bertemu dengan Guru secara Langsung untuk menyetorkan bacaan Al-Qur’an kemudian guru mendengarkan dan mengoreksi jika ada kesalahan dalam bacaan tadi.

Dalam proses pembelajaran seperti ini banyak dilakukan dalam pembelajaran Al-Qur’an namun bisa juga digunakan dalam pembelajaran yang lain.

Dalam proses Talaqqi ini ada beberapa tahapan yang dilakukan, di antaranya:

  1. Guru mendemonstrasikan atau mencontohkan bacaan Al-Qur’an di hadapan siswa hingga lima kali.
  2. Guru membacakan secara perlahan dan fasih sesuai dengan kaidah tajwidnya sehingga siswa mampu mengikuti bacaan Al-Qur’an dengan baik.
  3. Siswa mengikuti bacaan Guru dengan seksama dan tertib
  4. Siswa mengulangi bacaan Guru tadi beberapa kali hingga hafal.
  5. Guru memanggil siswa yang sudah hafal untuk menyetorkan bacaan Al-Qur’an
  6. Guru menerima setoran secara individu sementara siswa yang lain mempersiapkan diri untuk setoran bacaan.

Dalam proses pembelajaran sperti ini guru dituntut untuk memiliki  kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik yang sesuia dengan kaidah tajwid, karena hal itu akan berpengaruh terhadap kualitas belajar siswa nantinya. Selain itu juga guru tersebut harus secara kontinyu memperbaiki bacaan Al-Qura’annya kepada Guru atau orang yang lebih tinggi dan lebih baik kualitas bacaannya kalau dalam istilah keilmuan Qiro’at dengan nama sanad yaitu bacaan Al-Quran yang sesuai dengan bacaan Nabi Muhammad Shallallahu aalaihi wasallam.

Berkaitan dengan keadaan pandemic Covid-19 sekarang ini dimana kegiatan belajar banyak dilakukan di rumah dan hal itu menutut peran aktif orang tua dalam belajar Al-Qura’an. Maka Metode ini sangat cocok diterpkan dalam kondisi seperti ini. Sebagai acuan ada beberapa tahapan kegiatan Talaqqi di rumah.

  1. Siapkan waktu khusus untuk belajar contohnya Setelah shalat maghrib berjamaah.
  2. Duduk melingkar beserta istri dan anak anak.
  3. Ayah/Ibu mencontohkan bacaan kemudian diikuti oleh anak anak.
  4. Anak ana mengikuti bacaan yang dicontohkan oleh ayah atau IBu.
  5. Sesekali diselingi dengan permainan supaya kegiatan tidak menjenuhkan
  6. Ayah atau Ibu memerintahkan anak satu persatu untuk menyetorkan bacaan nya.
  7. Berikan apresiasi kepada anak yang prestasi
  8. Berikan motivasi kepada anak yang belum mencapai target belajar.

Penulis akhiri tulisan ini dengan berdoa semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan semoga metode talaqqi ini bisa kita terapkan dalam kondisi sepert ini. Semoga bermanfaat.

Penulis: Bambang Kurniawan, S,Pd (Guru Bidang Keagamaan Mutiara Embun Pagi Islamic Elementary School)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *