Siswa MEPIES Lakukan Aksi Pungut Sampah di Sekitar Alun-alun Kecamatan Ibun
Beberapa siswa MEPIES lakukan asksi pungut sampah di sekitar alun-alun Kecamatan Ibun (Kamis 20 Oktober 2022). Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08:30 s.d. pukul 09:15 tersebut merupakan salah satu kegiatan yang diinisiasi oleh Gusep Hilman, SH, guru yang mendapatkan tanggung jawab membimbing kegiatan Kepramukaan di Mutiara Embun Pagi Islamic Elementari School (MEPIES) yang bealamat di Jln. Oma Anggawisatra No. 126 Kecamatan Ibun Labupaten Bandung.
Di bawah bimbingan dan arahan Gusep Hilman, siswa/siswi yang merupakan Pramuka siaga itu melakukan aksi pungut sampaj dengan cara memungut sampah di sekitar lapangan depan kantor Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Sampah-sampah yang ada di sekitar pada umumnya berasal dari ketidaksadaran para pedagang yang berjualan di sekitar lapangan/alun-alun serta dari kelalaian para pembeli yang membuang sampah sembarangan.
Soal tujuan aksi tersebut, ketika diwawancarai, Gusep sendiri mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai syarat pengisian SKU poin tentang kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, sejalan dengan visi misi sekolah bahwa kegiatan Pramuka diadakan untuk membantu pembentukan karakter siswa. Salah satunya membentuk kesadaran anggotan siaga khususnya yang ada di lingkungan sekolah Mutiara Embun Pagi terhadap pentingnya menjaga lingkungan, membiasakan diri membuang sampah kepada tempatnya, terbiasa membersihkan lingkungan sekitar agar menjadi nyaman dan bebas dari akibat buruk yang mungkin timbul dari kelalaian manusia.
Gusep mengaku bangga sekaligus salut kepada aksi anak-anak yang melakukan kegiatan tersebut dengan suka rela dan penuh riang gembira. “Saya kasih motivasi yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak akan mendapatkan (tanda tangan poin) SKU,” ujarnya.
Ditanya soal respon masyarakat sekitar mengenai aksi tersebut, Gusep mengatakan ada satu dua warga yang bertanya, dari sekolah manakah ini? Kemudian ada juga pedagang yang merasa malu karena sampah yang berada di sekitar tempatnya berjualan dibersihkan oleh siswa MEPIES.
“Aduh, janten isin. Wios ku ibu we (aduh, jadi malu. Biar sama ibu saja),” ucap salah seorang pedagang di sekitaran kantor kecamatan Ibun.
Selain melakukannya dengan penuh keceriaan, menurut Gusep, anak-anak pun menjadi paham bahwa setiap kelalaian yang terjadi akan menimbulkan akibat buruk. Salah satunya ketika anak-anak mengamati saluran air yang ada di sekitar jalan raya. Terdapat beberapa genangan karena ada saluran yang tersumbat oleh sampah yang terbawa arus air ketika hujan deras. Kegiatan pun diakhiri dengan pengatan cara cuci tangan yang baik dan benar di sekolah.
Diantika IE/Red