Pelatihan Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran Mutiara Embun Pagi

Pelatihan kurikulum dan perangkat pemebelajaran

Ibun- yayasan Mutiara Embun Pagi menyelangarakan pelatihan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang dilaksanakan pada 15 Oktober 2020 bertempat di TK IT Mutiara Embun Pagi. Kegiatan ini pun bertujuan untuk melatih dan memberikan wawasan tentang dunia pendidikan di abad 21. Agenda ini  sudah menjadi program kepala sekolah yang dilaksakan satu minggu sekali.

Pelatihan yang menitik beratkan pada wawasan tentang kurikulum dan keterampilan dalam membuat perangkat pembelajaran diisi oleh Lalan Syahlani, M.Ag.. Beliau merupakan kaprodi PAI disebuah kampus swasta Kota Bandung sekaligus sebagai pengurus yayasan Mutiara Embun Pagi. Sejumlah delapan orang guru yang terdiri dari guru TK IT Mutiara Embun Pagi dan Mutiara Embun Pagi Islamic Elementary School mengikuti kegiatan tersebut.

Dengan diadakannya pelatihan ini Lalan berharap bahwa setiap guru memiliki kesiapan dan lebih kopeten dalam mendidik serta mengajar peserta didik di Yayasan Mutiara Embun Pagi, tanpa keluar dari visi dan misi sekolah. Guru pun harus memahami bahwa setiap proses pembelajaran yang dilakukan harus menghasilkan produk yang berorientasi pada tercapainya visi dan misi sekolah.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, dunia pendidikan banyak mengalami perubahan. Hal tersebut bukan hanya pada hal yang bersifat negatif, tetapi justru melahirkan banyak hal yang bersifat positif. Pandemi Covid-19 telah menjadikan pendidikan di Indonesia semakin banyak melahirkan inovasi dan menumbuhkan kreativitas, baik bagi  peserta didik maupun pendidiknya itu sendiri.

Lalan Syahlani berkata “Mengelola pendidikan tidak hanya membutuhkan disiplin ilmu pendidikan saja, tetapi memerlukan kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu.”

pelatihan kurikulum dan perangkat pembelajaran

Menurut Lalan, teknik kolaborasi merupakan salah satu cara menjawab tantangan pendidikan abad 21. Adapun keterampilan tambahan yang harus dimiliki pada era pendidikan abad 21adalah:

  1. Crical Thinking (berfikir kritis
  2. Collaboration (kolaborasi)
  3. Comumunication (komunikasi)
  4. Creativity (kreatif)

Oleh karena untuk memersiapkan pendidikan abad 21 selakyaknya guru membekali dirinya oleh ilmu yang didapatkan dari pelatihan dengan narasumber yang kopeten dibidang pendikan.

“Guru harus memberikan pengalaman baru yang berkesan, ini bukan saatnya lagi berpikir besok mau ngapain, tapi berpikir anak mau diapakan?” pungkas Lalan.

Penulis: Gusep Hilman (admin website mutiaraembunpagi.com)