Mendidik anak adalah kewajiban setiap orang dewasa terutama mereka yang sudah memiliki titel sebagai orangtua. Hal terbaik yang bisa dilakukan orangtua kepada anaknya pun dilakukan sedemikian rupa. Semua orangtua berusaha keras untuk mendidik dan membahagiakan anaknya dengan cara mereka sendiri.
Namun kadang mereka lupa, bahwa tidak semua yang dilakukan itu tepat. Kebanyakan dari mereka salah kaprah. Mengukur kebutuhan anak dengan apa yang diinginkannya. Banyak aturan ini itu yang harus diikuti anak dengan alasan berbuat yang terbaik bagi anaknya.
Misalkan saja, ketika mereka sibuk bekerja, maka mereka membelikan barang mewah untuk dimiliki anak dengan tujuan menyenangkan dan menghibur anaknya. Seolah itu adalah cara untuk menebus rasa bersalah mereka.
Padahal, tahukah ayah dan bunda? Sebetulnya ada hal yang jauh lebih dibutuhkan oleh anak-anak kita dibandingkan keterjaminan harta, barang mewah, dan mainan yang lengkap. Hal ini pula akan membantu tumbuh kembang anak-anak menjadi optimal. Apa sajakah hal terbaik yang bisa dilakukan orangtua kepada anaknya tersebut? Mari kita sama-sama simak uraian di bawah ini.
1. Kasih Sayang
Setiap anak membutuhkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Mereka masih sangat memerlukan bimbingan. Maka dari itu, berikan mereka kasih sayang yang cukup, sesibuk apapun kita. Luangkan waktu untuk berbicara dengannya, mendengarkan ceritanya, dan memeluknya penuh cinta.
2. Jangan Pelit Memberikan Pujian
Pujian akan membuat anak-anak senang dan rasa percaya dirinya tumbuh dengan baik. Berikan mereka pujian jika mereka melakukan hal-hal baik dan terpuji. Efek lain dari sebuah pujian adalah, kelak anak akan mendapatkan motivasi untuk melakukan hal-hal baik berikutnya.
3. Berikan Pendidikan Agama Sedini Mungkin
Agama adalah pondasi utama dalam kehidupan dan erat hubungannya dengan pendidikan karakter anak. Dengan pendidikan yang baik di rumah, karekter anak pun bisa berkembang ke arah yang positif. Berikan pemahaman agama sedini mungkin. Agama akan menjadi benteng kehidupan mereka.
Tunjukkan padanya mengenai pentingnya berbuat baik terhadap sesama. Berilah ia contoh perbuatan-perbuatan yang baik agar ia bisa menjadikan orangtuanya sebagai panutan.
4. Ajak Anak Bermain
Maraknya media social menjadikan para orangtua semakin jauh dengan anaknya. Mereka lebih sibuk bertegur sapa dengan teman lamanya di jejaring soosial dibandungkan dengan mengajak anak bermain bersama. Akhirnya kebiasaan itu menular. Anak-anak pun ikut sibuk dengan gadget mereka, bermain game online dan “mabar” dengan teman-temannya secara online.
Padahal, anak-anak adalah peniru yang ulung. Mereka juga mudah menyerap apapun yang mereka dapatkan terutama jika mendapatkannya dalam keadaan suka cita dan kegembiraan. Jika kita ingin mengajarkan hal baik kepada mereka sebaiknya dilakukan sambil bermain.
Ajarkan hal-hal baik dan positif dengan kemasan permainan. MiIsalkan ingin mengajarkan adab, maka kita bisa mengajak anak bermain peran.
Dalam bermain pun kita bisa mengajarkan banyak kreativitas kepada anak. Luangkan waktu terbaik untuk menemani anak-anak kita bermain. Selain bisa mengajarkan mereka banyak hal selama bermain, aktivitas bermain bersama pun akan menambah eratnya ikatan emosi antara anak dan orangtuanya.
5. Gunakan Kalimat Positif
Jika ingin mengingatkan anak tentang sebuah kesalahan dan memberitahu tentang sesuatu maka gunakanlah kalimat yang positif. Berusahalah untuk menghindari pemakaian kata “jangan” ketika melarangnya untuk melakukan sesuatu. Sebaiknya gunakan kalimat yang menganjurkan dan bukan kalimat suruhan.
Sebagai contoh, ketika kita ingin anak membereskan mainan, orangtua bisa mengatakan ‘Mama lebih suka jika kamu mau membereskan mainanmu setelah dipakai lho’ daripada ‘Ayo bereskan sekarang!’.
Tidak hanya menggunakan kalimat positif, kita pun sebaiknya menggunakan nada dan intonasi yang tepat.
6. Berikan Dukungan
Anak usia dini, sedang ada dalam fase serba ingin mengeksplorasi segala sesuatu. Rasa ingin tahunya tinggi, itu berarti waktu itu pun merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan banyak hal yang belum diketahuinya kepada mereka. Memberikan dukungan dan sokongan kepada mereka adalah hal yang paling tepat dilakukan oleh para orangtua.
7. Jadilah Contoh yang Baik untuk Anak
Orangtua adalah model bagi anaknya yang dapat ditiru dengan baik oleh anak-anak. Peran orangtua dalam mendidik anak adalah sebagai panutan dan contoh perilaku bagi sang anak. Dengan begitu, anak pun akan menetapkan standar perilaku bagi dirinya sendiri dengan mengamati orangtuanya.
Karena itu, orangtua hendaknya memperlihatkan sikap yang baik di hadapan anak-anaknya. Misalkan saja dari perilaku sehari-hari. Misalkan saja dalam hal sopan santu, kedisiplinan, rajin beribadah, dan lain-lain.
8. Jangan Menanamkan Hal Negatif
Perlakuan negatif akan mudah menempel di benak anak. Karena itu, sebaiknya menghindarinya. Hal negatif pertama yang tidak boleh ditanamkan pada anak adalah menakutinya. Bila anak sukar diberi tahu, usahakan jangan mencoba membuatnya patuh karena takut kepada kita.
Misalnya menakutinya dengan adanya setan, hantu, penculik anak, dan semacamnya yang tidak sesuai fakta. Hal itu hanya akan mengakibatkan anak menjadi trauma karena sering ditakuti. Bahkan bisa saja ia jadi takut mencoba hal-hal baru kelak karena ketakutan.
Selain itu, orangtua juga dilarang untuk mengajarkan anak berdusta. Bagi anak kecil yang masih polos, kata-kata orangtua adalah sesuatu yang akan dipegang teguh.
Karena itu, sebisa mungkin jangan pernah berbohong pada anak. Katakan hal apapun sesuai fakta, tentu saja disesuaikan dengan bahasa yang bisa dimengerti anak.
Namun apabila ada hal yang belum waktunya diketahui anak, maka jawablah dengan bijak. Katakan pada mereka bahwa kita akan mencarikan jawaban paling tepat terlebih dahulu dan jika sudah waktunya, ia akan diberi tahu.
Terakhir, jangan pernah mengancamnya. Seringkali orangtua menganggap bahwa cara mengatasi anak nakal adalah dengan memberi ancaman agar anak mau patuh.
Pada anak usia dini, anak sudah mulai mengembangkan pola berpikir yang kritis. Ancaman bisa mengakibatkan anak takut untuk mencoba, atau justru hanya membuatnya akan mau menurut jika diberi ancaman.
Kalau saja itu terjadi, orangtua akan semakin sulit membuat anak mematuhinya. Sebaiknya ajarkan anak konsekuensi dari setiap perbuatannya. Misalkan saja, jika tidak mau mandi, maka waktu bermainnya di luar akan dibatasi selama sehari.
9. Jadilah Pendengar yang Baik
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak pun ingin didengarkan keluh kesahnya. Biarkan ia bercerita dan jadilah pendengar yang baik.
Dengan bekomunikasi secara lancar dan intensif anak akan mudah terbuka kepada orangtua tentang segala hal yang terjadi dalam hidupnya.
10. Ajarkan Anak Disiplin
Disiplin harus diajarkan sedini mungkin. Pendidikan karakter perlu ditanamkan sedini mungkin dalam keluarga, di antaranya adalah mengajarkan kedisiplinan. Adapun cara mengajarkan kedisiplinan pada anak usia dini bisa dimulai dari hal yang paling sederhana sekalipun. Misalkanya saja, menentukan waktu bermain, waktu tidur atau mandi di jam yang sama.
Namun pada kenyataanya, banyak para orangtua yang malah memanjakan anaknya dengan alasan karena sayang. Sebenarnya, memanjakan anak yang baik adalah yang sesuai porsinya.
Semoga bermanfaat!